WEDUPRO- Website Edukasi Professor

Menristekdikti Ajak ISEI Integrasikan Hasil Riset untuk Pembangunan Ekonomi

KUDUS – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, menghadiri Rapat Kerja (Raker) Pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Semarang yang digelar di Hotel Griptha Kudus, jumat (23/9).

Raker ini juga dihadiri Sesditjen Kelembagaan Kemenristekdikti Agus Indarjo, Bupati Kudus Musthofa dan para pengurus ISEI Cabang Semarang.

Sebelum dilantik menjadi Menristekdikti, Mohamad Nasir telah menjabat Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Semarang pada periode 2013-2016. Karena itu, kehadiran Menristekdikti dalam Raker ini ibarat pulang ke rumah sendiri.

Dalam kata sambutannya, Bupati Kudus Musthofa mengucapkan terima kasih atas kehadiran Mohamad Nasir, baik sebagai Menristekdikti maupun Ketua ISEI Semarang. Bupati Kudus berharap, para anggota ISEI tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tapi harus ikut aktif mendorong pembangunan ekonomi bangsa.

Dalam acara ini, Mohamad Nasir berkesempatan menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai Ketua ISEI Semarang. Namun, sebagai Menristekdikti, Nasir juga memberikan pengarahan kepada para peserta Raker ISEI.

Nasir jelaskan bahwa situasi ekonomi nasional saat ini dalam kondisi kurang beruntung, yang ditandai rendahnya angka pertumbuhan Nasional. Untuk itu, Nasir mengajak para anggota ISEI untuk bergerak mendorong pembangunan ekonomi Indonesia, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Nasir mengungkapkan dalam Kementeriannya ada banyak hasil riset dari tujuh bidang. Ada riset bidang pangan, energi, transportasi, kesehatan maupun pertahanan. Namun hasil riset tujuh bidang itu belum bisa dimanfaatkan secara optimal untuk pembangunan ekonomi. Karenanya, Nasir mengajak para anggota ISEI untuk mengintegrasikan hasil-hasil riset dalam pembangunan ekonomi. “Di tingkat Jawa Tengah misalnya, bisa memanfaatkan hasil riset pangan untuk meningkatkan produktivitas pangan. Ada juga hasil riset yang bisa dipakai untuk meningkatkan UMKM,” papar Nasir.

Dalam Raker ini para anggota ISEI melakukan pemilihan pengurus baru ISEI Cabang Semarang periode 2016-2019.
Hasilnya, para peserta Raker sepakat memilih kembali Nasir untuk menjabat Ketua ISEI Cabang Semarang periode 2016-2019.

Dalam perjalanan sejarah ISEI, organisasi yang dibentuk tahun 1955 ini setidaknya sudah menunjukkan peran penting di tingkat nasional. Antara lain, ikut aktif dalam mengolah dan menganalisa masalah-masalah dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional. Selain itu juga aktif dalam usaha-usaha peningkatan dan pengembangan pendidikan serta penelitian bidang ekonomi.

Bahkan, di tingkat internasional, ISEI juga pernah menjadi sponsor pembentukan Himpunan Organisasi Ekonomi ASEAN yang selanjutnya disebut Federation of ASEAN Economic Association (FAEA). Sementara dalam kepengurusan ISEI di tingkat nasional, banyak juga melahirkan beberapa tokoh yang berpengaruh. (SUT)

Menristekdikti Ajak Anak Kudus Lanjutkan Pendidikan

KUDUS – Menristekdikti Mohamad Nasir dan para pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Semarang ikut hadir memeriahkan Kenduri 1.000 tumpeng peringatan HUT Kota Kudus ke-467 di alun-alun Kota Kudus, jumat (23/9) malam. Kedatangan rombongan disambut oleh Bupati Kudus Musthofa dan para pejabat daerah setempat.

Kenduri 1.000 tumpeng ini melibatkan ribuan perserta dari berbagai unsur. Para santri dan para pemuka agama kompak berkumpul untuk melakukan doa bersama.

Tema yang diangkat dalam HUT kali ini adalah “kreatif, inovatif, religius, dan berprestasi demi mewujudkan masyarakat Kudus yang semakin sejahtera”.

Puncak acara Kenduri 1.000 tumpeng tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Menristekdikti. Dalam kesempatan yang sama, Menristekdikti dan Bupati Kudus menyerahkan santunan kepada sejumlah anak.

Dalam sambutannya, Menristekdikti menegaskan bagi anak-anak SLTA Kudus yang ingin melanjutkan studi tapi kondisi ekonominya kurang beruntung, bisa mendapat bantuan beasiswa dari Kemenristekdikti.

“Silakan saja masuk Perguruan Tinggi Negeri. Biaya akan ditanggung Negara. Beasiswa yang disiapkan Kemenristekdikti bisa sampai jenjang S3,” jelas Nasir.

Menurut Nasir, keberadaan beasiswa tersebut merupakan bukti bahwa Negara hadir di tengah masyarakat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Negara ingin merubah nasib bangsa ini dengan pendidikan yang lebih baik. Anak-anak Kudus harus pintar agar tak mudah dibodohi oleh bangsa lain,” tandas Nasir.

Pesan Menristekdikti itu sejalan dengan harapan Bupati Kudus Musthofa. Menurutnya, Kudus adalah paku bumi untuk pendidikan di Indonesia. Semua elemen harus berjuang bersama untuk memajukan pendidikan di Kudus. (SUT)

Berakhirnya Perjalanan 5 tahun HELM Project di Indonesia

Jakarta – Program HELM (Higher Education Leadership and Management) yang di jalankan oleh USAID (United States Agency for International Development) sudah berakhir. Acara perpisahan pun diselenggarakan di Auditorium gedung d Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, pada Rabu (21/9). Acara ini dihadiri oleh Andrea Bosch (Chief Of Party HELM), Erin Mckee (Mission Director USAID), Brian McFeeters (Charge d’affaires US Embassy) dan perwakilan dari Kementerian Patdono Suwignjo (Dirjen Kelembagaan Iptek dan dikti). Selain itu acara ini juga di hadiri oleh perwakilan dari 50 Perguruan Tinggi yang menjadi mitra HELM selama 5 tahun terakhir.

Proyek kerja sama antara USAID HELM dan Kemenristekdikti ini diarahkan pada empat area utama, yaitu: Kepemimpinan dan Administrasi Umum, Manajemen Keuangan, Penjaminan Mutu, dan Kolaborasi dengan Pihak Eksternal. Menurut Andrea Bosch, Pemerintah Indonesia dan Keduataan Besar Amerika Serikat sama-sama menjadi bagian penting dari perjalanan USAID HELM dalam 5 tahun terakhir. “Saya sangat beruntung mempunyai banyak partisipan yang berkolaborasi dengan kami, mulai dari Banda Aceh hingga Jayapura,” ungkapnya.

Hal yang sama juga di sampaikan oleh Patdono yang mewakili Menristekdikti. Patdono mengatakan, ”saya meminta untuk USAID membuat program yang lain agar tahun depan bisa berjalan, dan program ini berkaitan dengan program HELM yang sudah berjalan selama 5 tahun. Semoga semua yang sudah terlibat dalam HELM ketika sudah pulang ke negaranya masing-masing dapat merasakan kesan yang baik dengan Indonesia. Kemudian kedepan kita dapat meneruskan program disini lebih baik lagi.”

Menurut Patdono program ini sangat sayang jika tidak dilanjutkan. Oleh karena itu sangat diharapkan USAID dapat bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia agar membuat project baru pada tahun 2017. “Saya yakin project yang selanjutnya akan lebih cepat berkembang dibandingkan oleh progress Project HELM karena kita sudah memiliki pengalaman kerjasama yang baik antara Perguruan Tinggi di Indonesia dengan USAID Project. Dan sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerja sama USAID selama 5 tahun terakhir ini,” tutupnya. (DZI)

Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi di Indonesia, Menristekdikti Lantik Kepengurusan Baru BAN-PT

Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, melantik Direktur Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) serta mengukuhkan Dewan Eksekutif dan Dewan Majelis Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada Kamis (22/9).

Pada acara yang diselenggarakan di Auditorium Gedung D tersebut, Mohamad Nasir menyampaikan selamat kepada Mufrida Zein sebagai Direktur baru Politeknik Negeri Tanah Laut. Dalam sambutannya, Nasir menyampaikan harapannya bahwa Politala dapat mengembangkan sumber daya manusia di bidang kemaritiman, sebagai salah satu upaya mewujudkan Nawa Cita yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi, yaitu mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Nasir juga menyampaikan selamat kepada Anggota BAN-PT Periode 2016-2021 yang baru saja dikukuhkan. Pengukuhan Majelis dan Dewan Eksekutif BAN-PT merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi, yaitu melalui penyelenggaraan sistem penjaminan mutu internal yang dilakukan oleh perguruan tinggi dan sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi.

“Semoga kepengurusan yang baru ini dapat menjalankan amanah besar dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia,” pungkasnya (DRT)

Menata Institusi Melalui Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

JAKARTA – Usai dilantik Kamis siang (22/9), para Dewan Eksekutif dan Majelis Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mengikuti pertemuan pertama dalam rangka koordinasi awal mengenai peningkatan kualitas pelayanan di bidang Pendidikan Tinggi.

Pertemuan tersebut dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun Na’im.

Dalam sambutannya, Ainun menjelaskan bahwa sesuai dengan UU Dikti No. 12 Tahun 2012 dan segenap turunan peraturannya, struktur BAN-PT saat ini terbagi menjadi dua lembaga, yaitu Majelis yang bertugas untuk menetapkan kebijakan dan melakukan pengawasan, serta Dewan Eksekutif yang secara operasional melakukan proses akreditasi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengisi acara pertama dengan menyampaikan arahan bahwa untuk menghadapi era kompetisi dan digitalisasi ini, Indonesia perlu memperbaiki sistem Pendidikan Tinggi, khususnya dalam menata institusi melalui penjaminan mutu Pendidikan Tinggi.

“Dengan koordinasi yang baik antara Majelis dan Dewan Eksekutif serta dengan Kementerian, diharapkan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia ke depannya akan semakin meningkat,” lanjut Nasir.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Intan Ahmad, turut memberikan paparan singkat kepada para anggota Majelis dan Dewan Eksekutif BAN-PT yang baru saja dikukuhkan, dirinya memaparkan bahwa sangat penting untuk bersama-sama membangun budaya mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia.

“Untuk membangun budaya mutu Pendidikan Tinggi tersebut, kita perlu bekerja sama dalam meningkatkan kualitas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Dengan kerja sama yang baik diharapkan nantinya kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia juga akan meningkat,” lanjut Intan. (DRT)

Kemenristekdikti dan Kemenkes Sepakat Membentuk Komite Bersama

JAKARTA – Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 288/M/KPT/2016 tentang Perubahan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 195/M/KPT/2016 tentang Komite Bersama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Kesehatan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kesehatan.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menyelenggarakan “Peluncuran Program dan Pengukuhan Komite Bersama KEMENRISTEKDIKTI dengan KEMKES dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kesehatan” pada 16 September 2016 di Auditorium DIKTI Gedung D, lantai 2, dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.30 WIB.

Pengukuhan Komite Bersama diawali dengan Presentasi Prof.dr. Ali Ghufron Mukti (Dirjen. Sumber Daya Iptek dan Dikti) selaku Ketua Komite Bersama dalam laporannya memaparkan antara lain, mengenai Landasan Hukum, Struktur Komite Bersama, Tugas Utama Komite Bersama, Rapat Kerja Komite, Program Unggulan, RS PTN sebagai Pilot Project RSP, Target Capaian Kinerja Tahun 2016, Aktualisasi Academic Health System (AHS) yang mencakup : Konsep AHS; Implemantasi AHS; Pemangku Kepentingan AHS dan Manfaat Sinergitas AHS.

Menristek saat pidato pada Pengukuhan Komite Bersama menyampaikan, bahwa “kondisi real di lapangan yang perlu kita perhatikan, adalah dengan keluarnya Undang-undang yang terkait pada Pendidikan Kedokteran, Tenaga Kesehatan, Undang-undang Perawat maupun Peraturan Pemerintah tentang Rumah Sakit Pendidikan ternyata akan memberikan suatu corak atau keanekaragaman dalam pengelolaanya, yang akibatnya untuk suatu kebijakan akan menjadi problem bagi kita semuanya, untuk itu saya mohon dalam hal ini kita bagaimana dapat mensingkronkan tujuan-tujuan tersebut untuk mencapai pada Pendidikan, Penelitian dan kaitannya dengan Pelayanan Kesehatan menjadi lebih baik, untuk itu saya sangat berharap koordinasi Komite Bersama ini dapat berjalan dengan baik”, kata M. Nazir

Menteri Kesehatan menyampaikan pidatonya, bahwa “saya percaya Komite Bersama ini dapat pula memikirkan strategi pendekatan baru untuk memecahkan persoalan-persoalan yang kita hadapi, sehingga perlu kerjasama antara pemangku kepentingan, karena peningkatan kualitas pendidikan, penelitian tidak dapat terjadi tanpa peningkatan mutu pelayanan kesehatan, dalam kaitan itu koordinasi integrasi antara Lembaga Pendidikan dan Institusi Pelayanan Kesehatan menjadi wahana Pendidikan yang sangat penting, saya berharap Komite Bersama dapat mendorong diimplementasikannya Academic Health System secara lebih luas yang mengitegrasikan sistem pendidikan dan sistem kesehatan, sehingga dapat menghasilkan SDM berkualitas sekaligus tentunya membantu kami dalam mutu pelayanan kesehatan masyarakat”, kata Nila Muluk

Kegiatan Pengukuhan Komite Bersama dihadiri oleh para pejabat Eselon I, II, dan III baik di lingkungan Kementerian Ristek dan Dikti maupun Kementerian Kesehatan serta Direktur Utama BPJS Kesehatan.

Agenda selanjutnya dilaksanakan Konferensi Pers dengan para wartawan media cetak dan elektronik, pada kesempatan ini Menteri Ristek dan Dikti, Menteri Kesehatan didampingi oleh Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti sebagai Moderator.

Setelah acara Pengukuhan Komite Bersama oleh Menteri Ristek dan Dikti, dilanjutkan dengan diskusi dan pembahasan Komite Bersama dipimpin oleh Dirjen Sumber Daya dan Dikti dilanjutkan sesi perkenalan oleh masing-masing Bidang. (BSA/ditjensdid)

1 2 3 9